APA ITU EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL?
Sebelum menapaki arti dari apa itu EPI, ada baiknya apabila kita memahami bagaimana EPI itu ada sehingga dapat kita pahami “nature” dari EPI pada kajian hubungan internasional dengan lebih baik.
Di dalam kajian ilmu hubungan internasional, sebenarnya subjek mengenai ekonomi politik internasional merupakan subjek yang bisa dikatakan baru. Meski masih tergolong baru, sebenarnya tidak berarti belum ada teori-teori dan konsep dari kajian ini. Mengapa demikian? Beberapa sebab diantaranya adalah adanya tuntutan perkembangan situasi. Perkembangan situasi global membuat peristiwa-peristiwa internasional yang dinamis tampak jauh berlari mendahului proses pembuatan teorinya. Hal ini sejatinya menyebabkan studi hubungan internasional dipacu untuk terus menghasilkan sesuatu yang bersifat keilmuan yang cukup relevan dengan apa yang terjadi atau kondisi pada suatu zaman sehingga hasil keilmuwan tersebut dapat menjadi relevan jika diterapkan dibidang ekonomi politik internasional. Selain itu pada dasarnya EPI juga dapat dianalisa melalui teori-teori besar dalam hal politik seperti teori Liberal, teori Kapitalisme atau bahkan teori Nasionalisme dan Sosialisme. Sehingga tidak ada alasan bahwa EPI belum memiliki banyak teori untuk mengkajinya lebih jauh.
Apabila kita membicarakan tentang EPI maka pada dasarnya terdapat 3 terminologi kata yang berbeda yaitu Ekonomi, Politik dan Internasional. Ketergantungan antara Ekonomi dan Politik telah menjadi salah satu hal yang menarik untuk dipelajari. Keberadaan paralel dan interaksi yang terjadi pada EPI tidak dapat dilepas dari dua istilah mendasar yang menyatukan keduanya yaitu “negara” dan “pasar” (Nyoman.S, dalam “The Nature of Political Economy”: hlm,8). Lalu apa sebenarnya EPI itu? Secara ringkas EPI dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang berusaha untuk “meruntuhkan” pembatas antara politik,ekonomi dan juga sosiologi (Baalam dan Veseth,2008:hlm,3). Definisi yang juga hampir sama dikemukakan oleh DR.Mohtar Mas’oed dalam bukunya Ekonomi Politik Internasional tahun 1989/1990, yang mana didefinisikan sebagai studi tentang saling hubungan antara ekonomi dan politik dalam arena internasional,yaitu bagaimana soal-soal ekonomi seperti inflasi,defisit neraca perdagangan atau pembayaran,penanaman modal asing, efisiensi produksi,dsb.berkaitan dengan urusan politik internasional dan politik domestik. Dengan kata lain, fokus utama pada kajian EPI adalah interaksi antara pasar dan kebijakan negara secara dinamis bukan hanya dalam lingkup domestik tetapi juga dalam lingkup internasional sehingga bahwa studi ekonomi politik internasional adalah studi tentang hubungan antara politik domestik di berbagai negara dengan ekonomi internasional atau sebaliknya, ini adalah studi tentang dampak kekuatan pasar yang beroperasi dalam ekonomi internasional terhadap politik domestik negara-negara tertentu.
Seperti yang telah saya tulis di atas, bahwa EPI tidak pernah bisa lepas dari 3 unsur utamanya yang menjadi pengikat antar satu sama lain yaitu negara (politik), ekonomi (bisa disebut pasar) dan aspek-aspek sosial yang mencangkup lingkungan. Beberapa unsur ini muncul sebenarnya bukan secara tiba-tiba menjadi satu namun terdapat proses diskusi terlebih dahulu antara ketiganya. Kenyataan bahwa dunia telah dikuasai oleh kebijakan ideologi neo-liberal ekonomi tidak dapat lagi dipungkiri sehingga, atas hal ini lah ketiga unsur ini yang pada mulanya memiliki nilai dasar yang berbeda untuk melakukan “share value”. Pasar, politik dan lingkungan sosial memiliki tujuan yang berbeda seperti keamanan, efisiensi dan preservasi kebudayaan; memiliki makna yang juga berbeda dan juga nilai yang berbeda (keadilan,perdamaian, kesamarataan,dsb). Dengan adanya share value inilah di dalam Ekonomi Politik Internasional saat ini negara (dalam hal ini kebijakan-kebijakan yang bersifat politis) dapat memainkan peran penting dalam aspek perekonomian dalam negaranya. Bukan hanya negara yang dapat mempengaruhi perekonomian ataupun sebaliknya, kondisi ekonomi juga sangat jelas dapat memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap kebutuhan masyarakat.
Seringkali terjadi istilah dari ekonomi politik internasional dianggap sama dengan ekonomi politik. Bahkan dalam beberapa artikel kedua istilah ini dipakai secara bergantian untuk menjelaskan satu hal yang sama. Padahal apabila kita tahu kata-kata apa saja yang terdapat dalam istilah EPI ini sudah sangat jelas menggambarkan dimana letak perbedaan paling mendasar dengan EkoPol (ekonomi politik). Secara cangkupan, EPI lebih spesifik daripada hanya sekedar ekonomi politik. EPI lebih bersifat internasional sedangkan Ekonomi Politik bisa berarti domestik dan internasional atau bahkan hanya domestik saja. Dengan kata lain interaksi antara politik suatu negara yang dapat mempengaruhi ekonomi secara internasional baik itu bilateral atau multilateral ataupun sebaliknya dapat disebut EPI.
Beberapa sumber juga menyatakan sejumlah ambiguitas akan penyebutan istiah EPI yang dianggap sama dengan Politik Ekonomi atau Ekonomi Politik Global. Penggunaan istilah-istilah ini memang tampak hanya sepintas berbeda namun apabila kita maknai secara filosofis akan tampak perbedaannya yang sebenarnya. Politik Ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu unsur atau elemen yang dapat menjadi alat dari ekonomi dan rasionalisasi terhadap kekuatan politik untuk menjalankan rencana-rencana aplikasi ekonomi sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Dalam hal ini Politik Ekonomi merupakan Das Sollen dan EPI lebih kepada Das Sains.(Ikbar,Yanuar,2006:hlm,24-25). Politik ekonomi sangat terlihat mengaplikasikan kekuatan-kekuatan politik dalam penerapannya dan menggunakan otoritas pemerintah untuk merubah situasi tertentu dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan sedangkan EPI tidak demikian. EPI lebih bersifat keilmuan karena di dalamnya terdapat wilayah kajian yang sangat luas sebagai suatu studi yang mengidentifikasi hubungan timbal balik dan saling berpengaruh antara faktor ekonomi dan faktor politik. Hal ini tentu saja berimpas pada kehidupan sosial masyarakat dan tidak jarang kehidupan sosial pun berinteraksi timbal balik dengan ekonomi dan politik baik itu secara aktif (intervensi) ataupun pasif (negara yang melakukan intervensi sosial dan ekonomi atau terjadi dinamika mekanisme pasar). Sedangkan dibandingkan Ekonomi Politik Global, EPI terkesan lebih sempit cangkupannya karena ketika dua negara saling mempengaruhi secara baik itu politik ataupun ekonomi sudah dapat dikatakan EPI. Barulah dapat dikatakan Ekonomi Politik Global apabila kejadiannya sangat berefek ke dunia luas seperti Krisis Ekonomi Global yang pada hakekatnya hanya dialami AS namun karena AS merupakan pengaruh besar terhadap dunia maka krisis yang Ia (AS) rasakan juga dirasakan oleh banyak negara lain.
PENDAPAT DAN KESIMPULAN
Pada dasarnya isu mengenai interdependensi setiap aspek kehidupan telah mengkarakterisasi sistem tatanan dunia saat ini. Dengan mengacu pada dunia yang saling ketergantungan saya rasa cukup sebagai modal awal untuk menggambarkan bagaimana EPI muncul dan dipelajari sebagai disiplin ilmu yang bersifat jamak karena memiliki aspek politik,ekonomi dan sosial di dalamnya yang terfokus dalam tiga hal utama: entitas sosial,pasar,dan negara. STATE OF ART????
Sebagai contoh kasus Ekonomi Politik Internasional yang berkembang menjadi krisis global dapat kita lihat bagaimana gejolak harga minyak dunia ketika Amerika Serikat mengancam Iran jika tetap berkuat untuk melakukan pengayaan uranium di wilayah Iran. Walaupun Iran telah berkeras dan berjanji bahwa pengayaan uranium yang digalakkan oleh pemerintahnya, murni untuk tujuan damai,Amerika Serikat tetap tidak percaya. Akibatnya Amerika Serikat mengancam akan melakukan tindakan seperti yang dilakukan olehnya terhadap Irak dan Afghanistan.
Akibat ancaman ini harga minyak mentah dunia sempat melonjak naik menjadi 72 dolar AS per barel-nya untuk pertama kali. Hal ini disebabkan adanya ancaman dari Iran akan membatasi aliran minyak dari ladang-ladang minyaknya, jika krisis Teheran semakin memburuk. Tentu saja keadaan ini dijadikan serangan balik oleh Iran agar Amerika Serikat tidak berkeras menyerang negaranya. Karena jika ini terjadi,Industri Amerika Serikat akan terancam,mengingat banyaknya konsumsi minyah mentah oleh indsutri di Amerika Serikat. Selain itu karena Iran juga adalah produsen minyak mentah nomor empat terbesar di dunia, maka serangan terhadap Iran akan berpengaruh juga ke seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar